Potensi Burung sebagai Pendukung Wisata Edukasi Lokal yang Cinta Alam
- Aug 08, 2019
- TimSID POKID
- BERITA, POTENSI DESA, LINGKUNGAN, SENI DAN KEBUDAYAAN
Burung merupakan kelompok aves dengan penyebaran terluas di dunia dan terdapat puluhan ribu spesies burung yang ada di dunia. Burung dapat ditemukan di berbagai tipe ekosistem (pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, rawa, dll). Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang besar, tentunya juga menyimpan kekayaan jenis burungnya. Tercatat bahwa terdapat 1700-an jenis burung yang ada di Indonesia, diantaranya 400-an merupakan jenis endemik yang berarti bahwa burung tersebut asli dari Indonesia, dan sekitar 557 jenis dilindungi dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106 tahun 2019. Spesies burung tentunya memiliki peran yang penting dalam pengaturan ekologis sebuah ekosistem, diantaranya sebagai pemencar biji, peran dalam perkembang biakan tumbuhan, pemakan hama, penjaga kestabilan rantai makanan, dan indikator lingkungan. Hal tersebut tentunya membuat suatu populasi burung harus dijaga agar kestabilan ekosistem dapat tercipta (Muhammad, dkk., 2018). Kini dalam menjaga suatu populasi burung bukan merupakan suatu hal yang sulit, bahkan dapat mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal melalui adanya aktivitas wisata khusus untuk menikmati burung melalui pengamatan. Suatu spesies burung memiliki kemenarikan tersendiri sehingga dapat menjadi atraksi dalam mendukung suatu objek wisata. Tren wisata saat ini yang kembali ke alam, membuat trobosan/ide dalam kampanye untuk mencintai alam dan lingkungan tercipta melalui birdwatching. Birdwatching merupakan salah satu sarana dalam upaya konservasi suatu spesies burung dengan mengambil keuntungan ekonomi tanpa mengurangi populasi burung dengan bentuk rekreasi yang edukatif melalui pengamatan burung lokal yang menarik. Saat ini tren wisata minat khusus birdwatching sedang naik daun dengan bermunculannya komunitas pengamat burung. Hanya beralatkan kamera, para pengamat burung siap datang ke tempat-tempat potensial dengan kekayaan dan kekhasan burung yang ada di suatu tempat-tempat tersebut. Kemenarikan biasanya didasarkan dengan kekhasan warna dan jenis-jenis endemik ataupun yang jarang ditemui. Desa Pokoh Kidul memiliki potensi burung bagi wisatawan lokal ataupun luar yang ingin melakukan pengamatan burung disini. Diantaranya yaitu: Tabel 1. Jenis-Jenis Burung yang Ada di Desa Pokoh Kidul
No | Nama Lokal | Nama Ilmiah | Guild Pakan | Lokasi |
1 | Bambangan hitam | Ixobrychus flavicollis | Omnivora | Sawah pasang surut |
2 | Bubut besar | Centropus sinensis | Insektivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo, Bedol desa |
3 | Bubut jawa | Centropus nigrorufus | Insektivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo |
4 | Burung gereja erasia | Passer montanus | Granivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
5 | Burung-madu sriganti | Nectarinia jugularis | Nektivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
6 | Bondol jawa | Lonchura leucogastroides | Granivora | Persawahan |
7 | Bondol peking | Lonchura punctulata | Granivora | Persawahan |
8 | Cabai jawa | Dicaeum trochileum | Frugivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo |
9 | Cabak kota | Caprimulgus affinis | Insektivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo |
10 | Cabai polos | Dicaeum concolor | Frugivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo |
11 | Caladi tilik | Picoides moluccensis | Insektivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo dan Karang Talun |
12 | Cekakak sungai | Todiramphus chloris | Karnivora | Persawahan dekat perairan |
13 | Cekakak jawa | Halcyon cyanoventris | Karnivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo |
14 | Celepuk reban | Otus lempiji | Omnivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
15 | Cipoh kacat | Aegithina tiphia | Insektivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo dan Karang Talun |
16 | Cucak kutilang | Pycnonotus aurigaster | Omnivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
17 | Elang-ular bido | Spilornis cheela | Karnivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo |
18 | Gemak loreng | Turnix suscitator | Omnivora | Area sawah, hutan, tegalan Sidarjo dan Karang Talun |
19 | Kareo padi | Amaurornis phoenicurus | Omnivora | Bedol desa |
20 | Kuntul cina | Egretta eulophotes | Omnivora | Sawah pasang surut |
21 | Kuntul kerbau | Bulbucus ibis | Omnivora | Sawah pasang surut |
22 | Perkutut Jawa | Geopelia striata | Granivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
23 | Sepah kecil | Pericrocotus cinnamomeus | Insektivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
24 | Tekukur biasa | Streptopelia chinensis | Granivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
25 | Walet linci | Collocalia linchi | Insektivora | Pekarangan, sawah, tegalan, hutan desa |
Beberapa burung yang ada di Desa Pokoh Kidul merupakan jenis yang dilindungi diantaranya yaitu Elang-ular bido, Bambangan hitam, Kuntul cina, dan Bubut jawa. Pengamatan burung-burung tersebut dapat dilakukan di pagi hari dari jam 07.00-09.00 karena jam tersebut merupakan jam potensial ketika burung baru mulai beraktivitas untuk mencari makan, dsb. Akan tetapi untuk Elang-ular bido biasa keluar di siang hari untuk mencari makannya. Pengamatan juga bisa dilakukan di sore hari pada jam 16.00-17.00. Selain burung-burung yang aktif di siang hari (diurnal), ada juga burung yang aktif di malam hari (nocturnal) yaitu celepuk reban yang mungkin bisa diamati pada jam 22.00-00.00 dengan mengikuti sumber suaranya yang jelas.
Grafik 1. Guild Pakan Burung yang Teramati di Desa Pokoh Kidul
Omnivora (pemakan segala), Insektivora (pemakan serangga), Frugivora (pemakan buah), Granivora (pemakan biji), Nektivora (pemakan nektar), dan Karnivora (pemakan vertebrata / invertebrata). Keanekaragaman jenis burung / avifauna terbentuk salah satunya dari ketersediaan pakannya. Penyediaan pakan bisa dilakukan dengan penanaman dengan pengkayaan jenis tanaman yang akan ditanam. Di Desa Pokoh Kidul tepatnya di daerah Dusun Sidarjo memiliki variasi jenis yang teramati lebih banyak dan merupakan area yang dapat teramati burung pemangsa (elang). Tidak menutup kemungkinan lebih banyak spesies yang belum teramati. Suatu spesies akan bertahan atau bertambah di suatu tempat jika pohon-pohon (tegakan) di Desa Pokoh Kidul tetap terjaga dan kaya akan jenis pohon yang ditanam masyarakat. Dalam kaitannya untuk mengelola potensi tersebut tentunya diperlukan keterampilan masyarakat lokal untuk mengetahui burung yang ada di tempatnya, sehingga dapat mengajak wisatawan untuk mengamati burung-burung yang ada.
Bambangan hitam (Ixobrychus flavicollis) Sumber : Wikipedia.org
Elang-ular bido (Spilornis cheela) Sumber : Wikipedia.org
Cekakak jawa (Halcyon cyanoventris) Sumber : Wikipedia.org
Burung-madu sriganti (Nectarinia jugularis) Sumber : Tim KKN-PPM UGM 2019
Caladi tilik (Picoides moluccensis) Sumber : Tim KKN-PPM UGM 2019
Sepah kecil jantan (Pericrocotus cinnamomeus) Sumber : Tim KKN-PPM UGM 2019
Bondol peking remaja (Lonchura punctulata) Sumber : Tim KKN-PPM UGM 2019
Oleh : Moh. Ardiansyah. M. R. (Kehutanan'2016) KKN-PPM UGM 2019 Unit JT-181