Usaha Olahan Sirup Buah Tin Berkhasiat Masih Terbuka Lebar

  • Jan 30, 2018
  • TimSID POKID
  • POTENSI DESA, PRODUK DESA

Pokoh Kidul - Sekitar 1.000 meter persegi lahan milik warga RT 001/RW 008, Norogo, Pokoh Kidul, Tarmo, tengah disiapkan untuk lokasi penanaman tin. Lokasinya tak jauh dari jalan yang disiapkan untuk jalur lingkar kota (JLK). Sebelumnya lahan tersebut hanya digunakan untuk menanam kacang tanah dan ketela. Tapi Tarmo rela mengganti tanaman ketela dan kacangnya dengan tanaman tin. Di depan rumahnya sudah tumbuh sekitar empat batang pohon tin. Sedangkan pekarangan di belakang rumahnya juga sudah ditanami tin. Lahan di belakang rumah itulah yang nantinya akan dipenuhi tanaman tin. “Sebab menurut informasi, khasiat pohon tin cukup banyak, sehingga lahan akan digunakan untuk menanam tin,” ujar Tarmo. Bukan hanya lahan milik Tarmo saja yang sudah disiapkan untuk menanam tin. Lahan milik Tamino, warga Norogo yang pertama kali menggagas pembudidayaan tin pun sudah ditanami tin. Bahkan tanaman tin yang berada di pekarangan Tamino, beberapa telah dicangkok. Ada puluhan cangkokan yang masih menempal pada tanaman utama. Sedangkan pada batang yang belum dicangkok pun telah diberi penanda menggunakan kertas yang menjelaskan batang tersebut siap dicangkok. Menurut Kepala Dusun Norogo, Sunarto, saat ini lokasi budidaya tin di Norogo baru sebatas pekarangan warga. Belum ada kebun khusus untuk buah tersebut. Namun saat ini dari pemerintah desa sudah memiliki program seribu bibit tin untuk di tanam di Norogo. “Arah program ini memang untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Kalau menanam tanaman kayu butuh waktu lama untuk panen, maka tin bisa menjadi alternatif dan cukup menguntungkan,” kata dia. Sunarto mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada warga agar warga ikut berpartisipasi dalam mengembangkan tin. “Diupayakan masyarakat menanam sesuai ketersediaan lahan masing-masing,” kata dia. Total saat ini terdapat 154 rumah di wilayah Norogo. Dia berharap semua warga mau menanam tin. Saat ini hasil panen buah tin di wilayah Norogo diolah untuk dibuat sirup, sari tin dan sebagainya. Hanya saja produksinya masih terbatas. Hal itu karena jumlah bahan baku yang masih terbatas. “Untuk produksi sirup masih sebatas pemesanan. Kami berharap ke depan produksinya terus meningkat,” kata Ketua Posdaya Lancar Barokah, Jarno.  Jarno mengatakan selain untuk minuman segar, sirup tin dapat mrngurangi risiko penyakit jantung, mengatasi tekanan darah tinggi dan sebagainya.