Atasi Stres di Usia Senja! Lansia Pokoh Kidul Ikuti Pelatihan Regulasi Emosi Bersama Mahasiswa KKN Undip

  • Aug 14, 2024
  • Tim SID Desa Pokoh Kidul

Desa Pokoh Kidul, Wonogiri (03/08/24) - Stres adalah kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja, tidak terkecuali kelompok lanjut usia (lansia). Lansia seringkali menghadapi berbagai tantangan emosional akibat perubahan peran sosial, kehilangan orang yang dicintai, serta penurunan kondisi kesehatan fisik. Sayangnya, stres pada lansia sering kali tidak terdeteksi. Hal ini dapat memperburuk kondisi lansia, terutama jika tidak ada kegiatan bermakna yang dapat membantu mereka merasa terlibat dan dihargai. Hal tersebut bisa menjadi pemicu isolasi sosial yang dapat menyebabkan lansia mengalami depresi dan kecemasan.

Menghadapi realita ini, Lusia Hervinda, seorang mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, tergerak untuk melaksanakan program psikoedukasi yang berfokus pada regulasi emosi bagi lansia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia mengenai stres, sekaligus memperkenalkan berbagai strategi untuk mengelola emosi mereka secara efektif. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024, pukul 08.00 di Dusun Jurug, Desa Pokoh Kidul, Wonogiri, bersamaan dengan acara Posyandu Integrasi Layanan Primer. Mahasiswa KKN Undip berkolaborasi dengan bidan setempat, Bu Imel, untuk melaksanakan kegiatan yang dihadiri oleh 48 lansia dari desa setempat.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan rutin yang disediakan oleh Posyandu. Setelah pemeriksaan selesai, para lansia dikumpulkan di satu tempat untuk mengikuti sesi psikoedukasi. Acara ini dibuka oleh Lusia Hervinda setelah diberikan sambutan hangat oleh Bu Imel selaku bidan setempat. Psikoedukasi diawali dengan sesi building rapport yang bertujuan untuk membangun keakraban dan kepercayaan dengan para lansia. Dalam sesi ini,  mahasiswa mencoba untuk menciptakan suasana yang nyaman sebelum memulai pemaparan materi dengan menanyakan kabar para peserta. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan tentang emosi, pentingnya meregulasi emosi, serta pengenalan terhadap berbagai strategi praktis untuk mengelola emosi. Mahasiswa menjelaskan bahwa emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia sehingga sangat penting mengatur respon perilaku akibat emosi yang muncul. Para peserta juga diberikan leaflet yang berisi rangkuman materi yang disampaikan, sehingga mereka dapat membaca kembali informasi tersebut di rumah. Selain itu, setiap peserta menerima stress ball sebagai alat bantu dalam penerapan strategi regulasi emosi.

Selama sesi psikoedukasi, mahasiswa KKN tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mengajak para lansia untuk langsung mempraktikkan teknik-teknik regulasi emosi yang telah diajarkan. Salah satu teknik yang diperkenalkan adalah teknik pernapasan 4-7-8, sebuah metode relaksasi sederhana. Dalam teknik ini, lansia diajak untuk menutup mata, menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan menghembuskan napas secara perlahan selama 8 detik. Pengulangan teknik ini bertujuan untuk membantu melepaskan hormon relaksasi alami tubuh yang dapat meredakan stres dan menciptakan rasa tenang. Selain teknik pernapasan, peserta juga diajak untuk menggunakan stress ball yang telah diberikan. Teknik ini membantu para lansia dalam mengalihkan fokus mereka dari pikiran yang mungkin memicu kecemasan atau stres, serta membantu melepaskan ketegangan fisik. Mahasiswa juga memandu sesi senam lansia dengan iringan musik yang dirancang untuk meningkatkan suasana hati, menjaga kesehatan fisik, dan menenangkan pikiran.

Acara ini tidak hanya diisi dengan sesi edukatif, tetapi juga dengan kegiatan yang interaktif dan menyenangkan. Di akhir acara, para lansia diajak untuk berpartisipasi dalam permainan yang melibatkan afirmasi positif. Salah satu permainan tersebut adalah nyanyian “Saya senang hidup sehat bersemangat” yang disertai dengan gerakan yang harus diikuti oleh para peserta sesuai dengan lirik lagu. Permainan ini bertujuan untuk melatih fokus lansia, meningkatkan kebahagiaan, serta memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Dengan terselenggaranya program psikoedukasi ini, diharapkan para lansia dapat lebih mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola stres dan tekanan yang mungkin mereka alami selama masa tua, sehingga berdampak positif pada kesejahteraan fisik dan mental mereka. Program ini juga diharapkan menjadi langkah awal yang nantinya bisa dilanjutkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi lansia, di mana mereka merasa dihargai, terlibat, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

 

Penulis: Lusia Hervinda, Mahasiswa S1 Psikologi, Fakultas Psikologi Undip

Dosen Pembimbing Laporan: Ilmam Fauzi Hashbil Alim, S.T., M.Kom.

Lokasi KKN: Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiru, Kabupaten Wonogiri.

Editor: Admin Desa Pokoh Kidul.